Sunday, January 22, 2012

Hadiah Kedewasaan dari Mbak Yuni – 2

KisahMesum.Com : Sambungan Dari bagian 1
Segera aku melepaskan semua pakaianku karena sebenarnya aku sudah tidak tahan lagi. Kulihat Mbak Yuni memperhatikan burungku yang berdenyut-denyut, aku lalu naik ke atas ranjang. Karena sudah tidak sabar, langsung saja aku memulainya. Langsung saja aku kecup bibirnya, kulumat-lumat bibirnya, terasa ia kurang meladeni bibirku, aku pikir mungkin suaminya tidak pernah melakukannya, tapi tidak aku hiraukan, terus aku lumat bibirnya. Sementara itu kuarahkan tanganku ke dadanya. Kutemukan gundukan bukit, lalu aku elus-elus dan remas buah dadanya sambil sesekali memelintir puting susunya.

“Ooh.. Ris.. apa yang kau lakukan.. ergh.. sshh..” Mbak Yuni mulai mendesah tanda birahinya mulai naik, sesekali kurasakan ia menelan ludahnya yang mulai mengental. Setelah puas dengan bibirnya, kini mulutku kuarahkan ke bawah, aku ingin merasakan bagaimana rasanya mengulum buah dada. Sejenak aku pandangi buah dada yang kini tepat berada di hadapanku, ooh sungguh indahnya, putih mulus tanpa cacat sedikitpun, seperti belum pernah terjamah lelaki. Langsung aku jilati mulai dari bawah lalu ke arah putingnya, sedangkan buah dada kanannya tetap kuremas-remas sehingga tambah kenyal dan mengeras.
“Emmh oh aarghh” Mbak Yuni mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya.

Kulirik wajahnya dan terlihat matanya merem melek dan giginya menggigit bibir bawahnya. Kini jariku kuarahkan ke selangkangannya. Disana kurasakan ada rumput yang tumbuh di sekeliling memeknya. Jari-jariku kuarahkan kedalamnya, terasa lubang itu sudah sangat basah, tanda bahwa ia sudah benar-benar terangsang. Kupermainkan jari-jariku sambil mencari klentitnya. Kugerakkan jari-jariku keluar masuk di dalam lubang yang semakin licin tersebut.
“Aargghh.. eemhh.. Ris kam.. mu ngapainn oohh..” kata Mbak Yuni meracau tak karuan, kakinya menjejak-jejak sprei dan badannya mengeliat-geliat. Tak kupedulikan kata-katanya. Tubuh Mbak Yuni semakin mengelinjang dikuasai nafsu birahi. Kuarasakan tubuh Mbak Yuni menegang dan kulihat wajahnya memerah bercucuran keringat, aku pikir dia sudah mau klimaks. Kupercepat gerakan jariku didalam memeknya.
“Ohh.. arghh.. oohh..” kata Mbak Yuni dengan nafas tersengal-sengal dan tiba-tiba..

“Oohh aahh..” Mbak Yuni mendesah hebat dan pinggulnya terangkat, badannya bergetar hebat beberapa kali. Terasa cairan hangat memenuhi memeknya.

“Ohh.. ohh.. emhh..” Mbak Yuni masih mendesah-desah meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.

“Ris apa yang kamu lakukan kok Mbak bisa kayak gini” tanya Mbak Yuni.

“Kenapa emangnya Mbak? Kataku.

“Baru kali ini aku merasakan nikmat seperti ini, luar biasa” kata Mbak Yuni.

Ia lalu bercerita bahwa selama bersama suaminya ia tidak pernah mendapatkan kepuasan, karena mereka hanya sebentar saja bercumbu dan dalam bercinta suaminya cepat selesai.

“Mbak sekarang giliranku” kubisikkan ditelinganya, Mbak Yuni mengangguk kecil.

Aku mulai mencumbunya lagi. Kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati, tak lupa jari-jariku kupermainkan di dalam memeknya.
“Aarghh.. emhh.. ooh..” terdengar Mbak Yuni mulai mendesah-desah lagi tanda ia telah terangsang.

Setelah aku rasa cukup, aku ingin segera merasakan bagaimana rasanya menusukkan burungku ke dalam memeknya. Aku mensejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan Mbak Yuni tahu, ia lalu mengangkangkan pahanya dan kuarahkan burungku ke memeknya. Setelah sampai didepannya aku ragu untuk melakukannya.
“Ayo Ris jangan takut, masukin aja” kata Mbak Yuni.

Perlahan-lahan aku masukkan burungku sambil kunikmati, bless terasa nikmat saat itu. Burungku mudah saja memasuki memeknya karena sudah sangat basah dan licin. Kini mulai kugerakkan pinggulku naik turun perlahan-lahan. Ohh nikmatnya.
“Lebih cepat Ris arghh.. emhh” kata Mbak Yuni terputus-putus dengan mata merem-melek.

Aku percepat gerakanku dan terdengar suara berkecipak dari memeknya.

“Iya.. begitu.. aahh.. ter.. rrus.. arghh..” Mbak Yuni berkata tak karuan.

Keringat kami bercucuran deras sekali. Kulihat wajahnya semakin memerah.

“Ris, Mbak mau.. enak lagi.. oohh.. ahh.. aahh.. ahh..” kata Mbak Yuni sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar dan kurasakan memeknya dipenuhi cairan hangat menyiram penisku.
Remasan dinding memeknya begitu kuat, akupun percepat gerakanku dan.. croott.. akupun mencapai klimaks aahh.., kubiarkan air maniku keluar di dalam memeknya. Kurasakan nikmat yang luar biasa, berkali-kali lebih nikmat dibandingkan ketika aku onani. Aku peluk tubuhnya erat-erat sambil mengecup puting susunya menikmati kenikmatan sex yang sesungguhnya yang baru aku rasakan pertama kali dalam hidupku. Setelah cukup kumenikmatinya aku cabut burungku dan merebahkan badanku disampinya.
“Mbak Yuni, terima kasih ya..” kubisikkan lirih ditelinganya sambil kukecup pipinya.

“Mbak juga Ris.. baru kali ini Mbak merasakan kepuasan seperti ini, kamu hebat” kata Mbak Yuni lalu mengecup bibirku.

Kami berdua lalu tidur karena kecapaian.
Kira-kira jam 3 pagi aku terbangun dan merasa haus sekali, aku ingin mencari minum. Ketika aku baru mau turun dari ranjang, Mbak Yuni juga terbangun.

“Kamu mau kemana Ris..” katanya.

“Aku mau cari minum, aku haus. Mbak Yuni mau?” Kataku.

Ia hanya mengangguk kecil. Aku ambil selimut untuk menutupi anuku lalu aku ke dapur dan kuambil sebotol air putih.

“Ini Mbak minumnya” kataku sambil kusodorkan segelas air putih.

Aku duduk di tepi ranjang sambil memandangi Mbak Yuni yang tubuhnya ditutupi selimut meminum air yang kuberikan.
“Ada apa Ris, kok kamu memandangi Mbak” katanya.

“Ah nggak Papa. Mbak cantik” kataku sedikit merayu.

“Ah kamu Ris, bisa aja, Mbak kan udah tua Ris” kata Mbak Yuni.

“Bener kok, Mbak malah makin cantik sekarang” kataku sambil kukecup bibirnya.

“Ris.. boleh nggak Mbak minta sesuatu” kata Mbak Yuni.

“Minta apa Mbak?” tanyaku penasaran.

“Mau nggak kamu kalau..” kata Mbak Yuni terhenti.

“Kalau apa Mbak?” kataku penuh tanda tanya.

“Kalau.. kalau kamu emm.. melakukannya lagi” kata Mbak Yuni dengan malu-malu sambil menunduk, terlihat pipinya memerah.

“Lho.. katanya tadi, sekali aja ya Ris.., tapi sekarang kok?” kataku menggodanya.

“Ah kamu, kan tadi Mbak nggak ngira bakal kayak gini” katanya manja sambil mencubit lenganku.

“Dengan senang hati aku akan melayani Mbak Yuni” kataku.
Sebenarnya aku baru mau mengajaknya lagi, e.. malah dia duluan. Ternyata Mbak Yuni juga ketagihan. Memang benar jika seorang wanita pernah merasa puas, dia sendiri yang akan meminta. Kami mulai bercumbu lagi, kali ini aku ingin menikmati dengan dengan sepuas hatiku. Ingin kunikmati setiap inci tubuhnya, karena kini aku tahu Mbak Yuni juga sangat ingin. Seperti tadi, pertama-tama bibirnya yang kunikmati. Dengan penuh kelembutan aku melumat-lumat bibir Mbak Yuni.
Aku makin berani, kugunakan lidahku untuk membelah bibirnya, kupermainkan lidahku. Mbak Yuni pun mulai berani, lidahnya juga dipermainkan sehingga lidah kami saling beradu, membuatku semakin betah saja berlama-lama menikmati bibirnya. Tanganku juga seperti tadi, beroperasi di dadanya, kuremas-remas dadanya yang kenyal mulai dari lembah hingga ke puncaknya lalu aku pelintir putingnya sehingga membuatnya menggeliat dan mengelinjang. Dua bukit kembar itupun semakin mengeras. Ia menggigit bibirku ketika kupelintir putingnya.
Aku sudah puas dengan bibirnya, kini mulutku mengulum dan melumat buah dadanya. Dengan sigap lidahku menari-nari diatas bukitnya yang putih mulus itu. Tanganku tetap meremas-remas buah dadanya yang kanan. Kulihat mata Mbak Yuni sangat redup, dan ia memagut-magut bibirnya sendiri, mulutnya mengeluarkan desahan erotis.
“Oohh.. arghh.. en.. ennak Ris.. emhh..” kata Mbak Yuni mendesah-desah.

Tiba-tiba tangannya memegang tanganku yang sedang meremas-remas dadanya dan menyeretnya ke selangkangannya. Aku paham apa yang diinginkannya, rupanya ia ingin aku segera mempermainkan memeknya. Jari-jarikupun segera bergerilya di memeknya. Kugerakkan jariku keluar masuk dan kuelus-elus klentitnya membuatnya semakin menggelinjang tak karuan.
“Ya.. terruss.. aargghh.. emmhh.. enak.. oohh..” mulut Mbak Yuni meracau.

Setiap kali Mbak Yuni terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk memeknya, setelah dia agak tenang, aku permainkan lagi memeknya, kulakukan beberapa kali.
“Emhh Ris.. ayo dong jangan begitu.. kau jahat oohh..” kata Mbak Yuni memohon.

Mendengarnya membuatku merasa kasihan juga, tapi aku tidak akan membuatnya klimaks dengan jariku tetapi dengan mulutku, aku benar-benar ingin mencoba semua yang pernah aku lihat di bokep.
Segera aku arahkan mulutku ke selangkangannya. Kusibakkan rumput-rumpuat hitam yang disekeliling memeknya dan terlihatlah memeknya yang merah dan mengkilap basah, sungguh indah karena baru kali ini melihatnya. Aku agak ragu untuk melakukannya, tetapi rasa penasaranku seperti apa sih rasanya menjilati memek lebih besar. Segera aku jilati lubang itu, lidahku kujulurkan keluar masuk.
“Ris.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” kata Mbak Yuni.

Ia terkejut aku menggunakan mulutku untuk menjilati memeknya, tapi aku tidak pedulikan kata-katanya. Ketika lidahku menyentuh kelentitnya, ia mendesah panjang dan tubuhnya menggeliat tak karuan dan tak lama kemudian tubuhnya bergetar beberapa kali, tangannya mencengkeram sprei dan mulutku di penuhi cairan yang keluar dari liang kewanitaannya.
“Ohmm.. emhh.. ennak Ris.. aahh..” kata Mbak Yuni ketika ia klimaks.

Setelah Mbak Yuni selesai menikmati kenikmatan yang diperolehnya, aku kembali mencumbunya lagi karena aku juga ingin mencapai kepuasan.
“Gantian Mbak diatas ya sekarang” kataku.

“Gimana Ris aku nggak ngerti” kata Mbak Yuni.
Daripada aku menjelaskan, langsung aku praktekkan. Aku tidur telentang dan Mbak Yuni aku suruh melangkah diatas burungku, tampaknya ia mulai mengerti. Tangannya memegang burungku yang tegang hebat lalu perlahan-lahan pinggangnya diturunkan dan memeknya diarahkan ke burungku dan dalam sekejap bless burungku hilang ditelan memeknya. Mbak Yuni lalu mulai melakukan gerakan naik turun, ia angkat pinggangnya dan ketika sampai di kepala penisku ia turunkan lagi. Mula-mula ia pelan-pelan tapi ia kini mulai mempercepat gerakannya.
Kulihat wajahnya penuh dengan keringat, matanya sayu sambil merem melek dan sesekali ia melihat kearahku. Mulutnya mendesis-desih. Sungguh sangat sexy wajah wanita yang sedang dikuasai nafsu birahi dan sedang berusaha untuk mencapai puncak kenikmatan. Wajah Mbak Yuni terlihat sangat cantik seperti itu apalagi ditambah rambut sebahunya yang terlihat acak-acakan terombang ambing gerakan kepalanya. Buah dadanya pun terguncang-guncang, lalu tanganku meremas-remasnya. Desahannya tambah keras ketika jari-jariku memelintir puting susunya.
“Oh emhh yaah.. ohh..” itulah kata-kata yang keluar dari mulut Mbak Yuni.
“Aku nggak kuat lagi Ris..” kata Mbak Yuni sambil berhenti menggerakkan badannya, aku tahu ia segera mencapai klimaks.

Kurebahkan badannya dan aku segera memompa memeknya dan tak lama kemudian Mbak Yuni mencapai klimaks. Kuhentikan gerakanku untuk membiarkan Mbak Yuni menikmati kenikmatan yang diperolehnya. Setelah itu aku cabut penisku dan kusuruh Mbak Yuni menungging lalu kumasukkan burungku dari belakang. Mbak Yuni terlihat hanya pasrah saja terhadap apa yang aku lakukan kepadanya. Ia hanya bisa mendesah kenikmatan.
Setelah puas dengan posisi ini, aku suruh Mbak Yuni rebahan lagi dan aku masukkan lagi burungku dan memompa memeknya lagi karena aku sudah ingin sekali mengakhirinya. Beberapa saat kemudian Mbak Yuni ingin klimaks lagi, wajahnya memerah, tubuhnya menggelinjang kesana kemari.
“Ahh.. oh.. Mbak mau enak lagi Ris.. arrghh ahh..” kata Mbak Yuni.

“Tunggu Mbak, ki kita bareng aku juga hampir” kataku.

“Mbak udah nggak tahan Ris.. ahh..” kata Mbak Yuni sambil mendesah panjang, tubuhnya bergetar hebat, pinggulnya terangkat naik. Cairan hangat menyiram burungku dan kurasakan dinding memeknya seakan-akan menyedot penisku begitu kuat dan akhirnya akupun tidak kuat dan croott.. akupun mencapai klimaks, oh my god nikmatnya luar biasa. Lalu kami saling berpelukan erat menikmati kenikmatan yang baru saja kami raih.
E N D

Saturday, January 21, 2012

Hadiah Kedewasaan dari Mbak Yuni – 1

KisahMesum.Com : Kejadian ini terjadi ketika aku lulus dari SMU. Perkenalkan, namaku Aris. Kejadian ini tidak akan terlupakan karena ini adalah pertama kalinya aku merasakan nikmatnya sex yang sebenarnya. Pada waktu itu aku make love dengan Mbak Yuni yang umurnya kira-kira 10 tahun lebih tua dariku. Wajahnya manis dan kulitnya putih.

Mbak Yuni adalah anak tetangga nenekku di desa daerah Cilacap yang ikut dengan keluargaku di Kota Semarang sejak SMP. Waktu SD ia sekolah di desa, setelah itu ia diajak keluargaku di kota untuk melanjutkan sekolah sekaligus membantu keluargaku terutama merawat aku. Kami sangat akrab bahkan di juga sering ngeloni aku. Mbak Yuni ikut dengan keluargaku sampai dia lulus SMA atau aku kelas 2 SD dan dia kembali ke desa. Namanya juga anak kecil, jadi aku belum ada perasaan apa-apa terhadapnya.
Setelah itu kami jarang bertemu, paling-paling hanya setahun satu atau dua kali. Tiga tahun kemudian ia menikah dan waktu aku kelas dua SMP aku harus pindah luar Jawa ke Kota Makassar mengikuti ayah yang dipindah tugas. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi. Kami hanya berhubungan lewat surat dan kabarnya ia sekarang telah memiliki seorang anak. pada waktu aku lulus SMA aku pulang ke rumah nenek dan berniat mencari tempat kuliah di Kota Yogya.
Sesampai di rumah nenek aku tahu bahwa Mbak Yuni sudah punya rumah sendiri dan tinggal bersama suaminya di desa seberang. Setelah dua hari di rumah nenek aku berniat mengunjungi rumah Mbak Yuni. Setelah diberi tahu arah rumahnya (sekitar 1 km) aku pergi kira-kira jam tiga sore dan berniat menginap. Dari sinilah cerita ini berawal.
Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, akhirnya aku sampai di rumah yang ciri-cirinya sama dengan yang dikatakan nenek. Sejenak kuamati kelihatannya sepi, lalu aku coba mengetok pintu rumahnya.
“Ya sebentar..” terdengar sahutan wanita dari dalam.

Tak lama kemudian keluar seorang wanita dan aku masih kenal wajah itu walau lama tidak bertemu. Mbak Yuni terlihat manis dan kulitnya masih putih seperti dulu. Dia sepertinya tidak mengenaliku.

“Cari siapa ya? tanya Mbak Yuni”.

“Anda Mbak Yuni kan?” aku balik bertanya.

“Iya benar, anda siapa ya dan ada keperluan apa?” Mbak Yuni kembali bertanya dengan raut muka yang berusaha mengingat-ingat.

“Masih inget sama aku nggak Mbak? Aku Aris Mbak, masak lupa sama aku”, kataku.

“Kamu Aris anaknya Pak Tono?” kata Mbak Yuni setengah nggak percaya.

“Ya ampun Ris, aku nggak ngenalin kamu lagi. Berapa tahun coba kita nggak bertemu.” Kata Mbak Yuni sambil memeluk tubuhku dan menciumi wajahku.

Aku kaget setengah mati, baru kali ini aku diciumi seorang wanita. Aku rasakan buah dadanya menekan dadaku. Ada perasaan lain muncul waktu itu.

“Kamu kapan datangnya, dengan siapa” kata Mbak Yuni sambil melepas pelukannya.

“Saya datang dua hari lalu, saya hanya sendiri.” kataku.

“Eh iya ayo masuk, sampai lupa, ayo duduk.” Katanya sambil menggeret tanganku.
Kami kemudian duduk di ruang tamu sambil mengobrol sana-sini, maklum lama nggak tetemu. Mbak Yuni duduk berhimpitan denganku. Tentu saja buah dadanya menempel di lenganku. Aku sedikit terangsang karena hal ini, tapi aku coba menghilangkan pikiran ini karena Mbak Yuni sudah aku anggap sebagai keluarga sendiri.
“Eh iya sampai lupa buatin kamu minum, kamu pasti haus, sebentar ya..” kata Mbak Yuni ditengah pembicaraan.

Tak lama kemudian ia datang, “Ayo ini diminum”, kata Mbak Yuni.

“Kok sepi, pada kemana Mbak?” Tanyaku.

“Oh kebetulan Mas Heri (suaminya Mbak Yuni) pergi kerumah orang tuanya, ada keperluan, rencananya besok pulangya dan si Dani (anaknya Mbak Yuni) ikut” jawab Mbak Yuni.

“Belum punya Adik Mbak dan Mbak Yuni kok nggak ikut?” tanyaku lagi.

“Belum Ris padahal udah pengen lho.. tapi memang dapatnya lama mungkin ya, kayak si Dani dulu. Mbak Yuni ngurusi rumah jadi nggak bisa ikut” katanya.

“Eh kamu nginep disini kan? Mbak masih kangen lho sama kamu” katanya lagi.

“Iya Mbak, tadi sudah pamit kok” kataku.

“Kamu mandi dulu sana, ntar keburu dingin” kata Mbak Yuni.
Lalu aku pergi mandi di belakang rumah dan setelah selesai aku lihat-lihat kolam ikan di belakang rumah dan kulihat Mbak Yuni gantian mandi. Kurang lebih lima belas menit, Mbak Yuni selesai mandi dan aku terkejut karena ia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di tubuhnya. Aku pastikan ia tidak memakai BH dan mungkin CD juga karena tidak aku lihat tali BH menggantung di pundaknya.
“Sayang Ris ikannya masih kecil, belum bisa buat lauk” kata Mbak Yuni sambil melangkah ke arahku lalu kami ngobrol sebentar tentang kolam ikannya.

Kulihat buah dadanya sedikit menyembul dari balutan handuknya dan ditambah bau harum tubuhnya membuatku terangsang. Tak lama kemudian ia pamit mau ganti baju. Mataku tak lepas memperhatikan tubuh Mbak Yuni dari belakang. Kulitnya benar-benar putih. Sepasang pahanya putih mulus terlihat jelas bikin burungku berdiri. Ingin rasanya aku lepas handuknya lalu meremas, menjilat buah dadanya, dan menusuk-nusuk selangkangannya dengan burungku seperti dalam bokep yang sering aku lihat. Sejenak aku berkhayal lalu kucoba menghilangkan khayalan itu.
Haripun berganti petang, udara dingin pegunungan mulai terasa. Setelah makan malam kami nonton teve sambil ngobrol banyak hal, sampai tak terasa sudah pukul sembilan.

“Ris nanti kamu tidur sama aku ya, Mbak kangen lho ngeloni kamu” kata Mbak Yuni.

“Apa Mbak?” Kataku terkejut.

“Iya.. Kamu nanti tidur sama aku saja. Inget nggak dulu waktu kecil aku sering ngeloni kamu” katanya.

“Iya Mbak aku inget” jawabku.

“Nah ayo tidur, Mbak udah ngantuk nih” kata Mbak Yuni sambil beranjak melangkah ke kamar tidur dan aku mengikutinya dari belakang, pikiranku berangan-angan ngeres. Sampai dikamar tidur aku masih ragu untuk naik ke ranjang.

“Ayo jadi tidur nggak?” tanya Mbak Yuni.

Lalu aku naik dan tiduran disampingnya. Aku deg-degan. Kami masih ngobrol sampai jam 10 malam.

“Tidur ya.. Mbak udah ngantuk banget” kata Mbak Yuni.

“Iya Mbak” kataku walaupun sebenarnya aku belum ngantuk karena pikiranku semakin ngeres saja terbayang-bayang pemandangan menggairahkan sore tadi, apalagi kini Mbak Yuni terbaring di sampingku, kurasakan burungku mengeras.
Aku melirik ke arah Mbak Yuni dan kulihat ia telah tertidur lelap. Dadaku semakin berdebar kencang tak tahu apa yang harus aku lakukan. Ingin aku onani karena sudah tidak tahan, ingin juga aku memeluk Mbak Yuni dan menikmati tubuhnya, tapi itu tidak mungkin pikirku. Aku berusaha menghilangkan pikiran kotor itu, tapi tetap tak bisa sampai jam 11 malam. Lalu aku putus kan untuk melihat paha Mbak Yuni sambil aku onani karena bingung dan udah tidak tahan lagi.
Dengan dada berdebar-debar aku buka selimut yang menutupi kakinya, kemudian dengan pelan-pelan aku singkapkan roknya hingga celana dalam hitamnya kelihatan, dan terlihatlah sepasang paha putih mulus didepanku beitu dekat dan jelas. Semula aku hanya ingin melihatnya saja sambil berkhayal dan melakukan onani, tetapi aku penasaran ingin merasakan bagaimana meraba paha seorang perempuan tapi aku takut kalau dia terbangun. Kurasakan burungku melonjak-lonjak seakan ingin melihat apa yang membuatnya terbangun. Karena sudah dikuasai nafsu akhirnya aku nekad, kapan lagi kalau tidak sekarang pikirku.
Dengan hati-hati aku mulai meraba paha Mbak Yuni dari atas lutut lalu keatas, terasa halus sekali dan kulakukan beberapa kali. Karena semakin penasaran aku coba meraba celana dalamnya, tetapi tiba-tiba Mbak Yuni terbangun.

“Aris! Apa yang kamu lakukan!” kata Mbak Yuni dengan terkejut.

Ia lalu menutupi pahanya dengan rok dan selimutnya lalu duduk sambil menampar pipiku. Terasa sakit sekali.

“Kamu kok berani berbuat kurang ajar pada Mbak Yuni. Siapa yang ngajari kamu?” kata Mbak Yuni dengan marah.

Aku hanya bisa diam dan menunduk takut. Burungku yang tadinya begitu perkasa aku rasakan langsung mengecil seakan hilang.

“Tak kusangka kamu bisa melakukan hal itu padaku. Awas nanti kulaporkan kamu ke nenek dan bapakmu” kata Mbak Yuni.

“Ja.. jangan Mbak” kataku ketakutan.

“Mbak Yuni kan juga salah” kataku lagi membela diri.

“Apa maksudmu?” tanya Mbak Yuni.

“Mbak Yuni masih menganggap saya anak kecil, padahal saya kan udah besar Mbak, sudah lebih dari 17 tahun. Tapi Mbak Yuni masih memperlakukan aku seperti waktu aku masih kecil, pakai ngeloni aku segala. Trus tadi sore juga, habis mandi Mbak Yuni hanya memakai handuk saja didepanku. Saya kan lelaki normal Mbak” jelasku.
Kulihat Mbak Yuni hanya diam saja, lalu aku berniat keluar dari kamar.

“Mbak.. permisi, biar saya tidur saja di kamar sebelah” kataku sambil turun dari ranjang dan berjalan keluar.

Mbak Yuni hanya diam saja. Sampai di kamar sebelah aku rebahkan tubuhku dan mengutuki diriku yang berbuat bodoh dan membayangkan apa yang akan terjadi besok. Kurang lebih 15 menit kemudian kudengar pintu kamarku diketuk.
“Ris.. kamu masih bangun? Mbak boleh masuk nggak?” Terdengar suara Mbak Yuni dari luar.

“Ya Mbak, silakan” kataku sambil berpikir mau apa dia.

Mbak Yuni masuk kamarku lalu kami duduk di tepi ranjang. Aku lihat wajahnya sudah tidak marah lagi.

“Ris.. Maafkan Mbak ya telah nampar kamu” katanya.

“Seharusnya saya yang minta maaf telah kurang ajar sama Mbak Yuni” kataku.

“Nggak Ris, kamu nggak salah, setelah Mbak pikir, apa yang kamu katakan tadi benar. Karena lama nggak bertemu, Mbak masih saja menganggap kamu seorang anak kecil seperti dulu aku ngasuh kamu. Mbak tidak menyadari bahwa kamu sekarang sudah besar” kata Mbak Yuni.

Aku hanya diam dalam hatiku merasa lega Mbak Yuni tidak marah lagi.

“Ris, kamu bener mau sama Mbak?” tanya Mbak Yuni.

“Maksud Mbak?” kataku terkejut sambil memandangi wajahnya yang terlihat bagitu manis.

“Iya.. Mbak kan udah nggak muda lagi, masa’ sih kamu masih tertarik sama aku?” katanya lagi.

Aku hanya diam, takut salah ngomong dan membuatnya marah lagi.

“Maksud Mbak.., kalau kamu bener mau sama Mbak, aku rela kok melakukannya dengan kamu” katanya lagi.

Mendengar hal itu aku tambah terkejut, seakan nggak percaya.

“Apa Mbak” kataku terkejut.

“Bukan apa-apa Ris, kamu jangan berpikiran enggak-enggak sama Mbak. Ini hanya untuk meyakinkan Mbak bahwa kamu telah dewasa dan lain kali tidak menganggap kamu anak kecil lagi” kata Mbak Yuni
Lagi-lagi aku hanya diam, seakan nggak percaya. Ingin aku mengatakan iya, tapi takut dan malu. Mau menolak tapi aku pikir kapan lagi kesempatan seperti ini yang selama ini hanya bisa aku bayangkan.
“Gimana Ris? Tapi sekali aja ya.. dan kamu harus janji ini menjadi rahasia kita berdua” kata Mbak Yuni.

Aku hanya mengangguk kecil tanda bahwa aku mau.

“Kamu pasti belum pernah kan?” kata Mbak Yuni.

“Belum Mbak, tapi pernah lihat di film” kataku.

“Kalau begitu aku nggak perlu ngajari kamu lagi” kata Mbak Yuni.
Mbak Yuni lalu mencopot bajunya dan terlihatlah buah dadanya yang putih mulus terbungkus BH hitam, aku diam sambil memperhatikan, birahiku mulai naik. Lalu Mbak Yuni mencopot roknya dan paha mulus yang aku gerayangi tadi terlihat. Tangannya diarahkan ke belakang pundak dan BH itupun terlepas, sepasang buah dada berukuran sedang terlihat sangat indah dipadu dengan puting susunya yang mencuat kedepan. Mbak Yuni lalu mencopot CD hitamnya dan kini ia telah telanjang bulat. Penisku terasa tegang karena baru pertama kali ini aku melihat wanita telanjang langsung dihadapanku. Ia naik ke atas ranjang dan merebahkan badannya terlentang. Aku begitu takjub, bayangkan ada seorang wanita telanjang dan pasrah berbaring di ranjang tepat dihadapanku. Aku tertegun dan ragu untuk melakukannya.
“Ayo Ris.. apa yang kamu tunggu, Mbak udak siap kok, jangan takut, nanti Mbak bantu” kata Mbak Yuni.
Bersambung Ke bagian 2

Friday, January 20, 2012

Eno oh Eno

KisahMesum.Com: Kali ini aku ingin bercerita tentang Lisa dan Eno. Lisa itu memang lesbian, dan Eno tahu itu. Entah bodoh atau stupid, Eno mau saja ketika diseret ke permainan yang dangerous itu. Lebih lengkapnya, simak dan serapi Horny Story berikut.

*****
Eno mendekap mukanya dengan tangis yang menjadi. Eno yang berada di sampingnya terbengong mendapati tingkah tamunya itu. Dengan lembut diusapnya rambut Lisa.

“No, kamu kenapa sih? Kok nangis segala. Please dong aku kan bingung.” tanya Lisa.

“Sorry ya Lis, aku sudah bikin kamu bingung. Habisnya aku nggak tahu harus gimana lagi.” jawab Eno masih bersimbah air mata.

“Nggak pa pa, tapi kamu ceita dong biar aku bisa ngerti.”

Eno mendongak memandang Lisa yang tersenyum lembut. Mata gadis yang lebih tua tiga tahun dari Eno itu memancarkan sikap lembut yang pengertian. Tak tahan, Eno segera memeluk Lisa. Deg! Lisa terkejut. Jantungnya berdesir ketika dada mereka saling bersentuhan. Pikiran Lisa terbang ke.. “Ups, aku nggak boleh berpikiran macam-macam. Waktunya nggak tepat.” batin Lisa membuang jauh-jauh pikiran kotornya. Dibelainya pungung Eno perlahan.

“Candra! Candra Lis,”

“Candra pacarmu itu? Kenapa Candra?”

“Candra selingkuh. Hu.. hu..” tangis Eno kembali pecah.

“Yah.. sudahlah, aku ngerti perasaanmu. Cobalah tenang.” kata Lisa melepaskan pelukannya. Dia merasa bisa terhanyut jika kelamaan berpelukan selama itu.

“Lalu, apa yang bisa kubantu No?”

“Boleh aku tidur di sini semalam ini saja?”

“Loh, kenapa?”

“Aku yakin Candra akan datang ke rumah. Aku benci ketemu dia, boleh yah?”

“Tapi, orang tuamu gimana?”

“Aku bisa ngomong ke mereka. Lagian mana mereka peduli aku tidur di mana. Mereka kan sok sibuk!”

“Ya sudahlah, asal kamu tahu kalau kamarku cuman segini. Apalagi jauh dari rumah induk, kamu nggak takut kan?”

“Kok takut sih, aku malah bisa tenangkan diri di sini.”

“Ah kamu, sok cerpenis.” kata Lisa mencubit hidung bangir Eno.
Diam-diam Lisa mengagumi sosok gadis di depannya itu. Matanya bulat bening, rambutnya keriting menghiasi wajahnya yang bundar. Hidungnya mancung dan bibirnya sedikit tebal menggemaskan. Tubuhnya tidak gemuk, tapi memiliki pipi yang tembem. Lisa mendesah kesal pada Candra yang berani-beraninya menghianati Eno yang menarik. Andaikan Lisa bisa menggantikan Candra di hati Eno, ahh..

“Lis, bisa nggak aku pinjam bajumu. Aku nggak bawa baju ganti nih.” ujar Eno mengagetkan lamunan Lisa.

“Eh, iya ada.”

Lisa segera mengambilkan sepasang babidolnya untuk Eno. Eno menerimanya lalu segera berganti baju.

“Jangan ngintip ya?” canda Eno.

Lisa tertawa lalu membalikkan tubuh. Tapi ternyata Lisa berbalik justru tepat di depan kaca, sehingga apa yang terjadi di belakang Lisa pasti dapat jelas terlihat.
Begitulah, dengan mudah dan jelas Lisa bisa melihat tubuh Eno tanpa baju. Eno tak tahu bahwa tubuh sekalnya, paha mulusnya, bokong padatnya dinikmati oleh mata Lisa. Dan dengan mudah dan tepat pula Lisa dapat memperkirakan pasti ukuran dada berlapis bra tipis Eno adalah 34. Hanya sayang Lisa tak bisa melihat Eno dalam kondisi naked.
Lisa berpura-pura merem ketika Eno mengakhiri aktivitas ganti bajunya.

“Sudah belum?” teriak Lisa

“Iya, iya, sudah. Kamu ini kayak main petak umpet saja.” jawab Eno tertawa-tawa.

“Eh iya, nanti aku tidur seranjang sama kamu ya?”

“Iya, memangnya kenapa?” jawab Lisa.

“Nggak pa pa kok.”

“Atau kamu saja yang di ranjang, biar aku tidur di lantai saja.”

“Nggak usah deh, aku yang numpang kok kamu yang susah?”

“Nggak pa pa, kebetulan aku punya kasur lipat.”

“Ayo deh, kita tidur sekasur saja.” kata Eno menarik tubuh Lisa ke ranjang.

“Iya deh, tapi aku harus ganti baju dulu.”

Lisa segera bangkit dan berganti baju di kamar itu, seperti yang dilakukan Eno. Tapi Lisa tak menyuruh Eno membalikkan badan, begitupun Eno tidak berniat memalingkan pandangan. Sehingga Eno pun tahu lekuk tubuh Lisa yang biasanya terbalut kaos.

“Aku nggak terbiasa memakai bra kalau di rumah, kecuali kalau ada tamu. Apa kamu keberatan Eno?” tanya Lisa yang memakai daster tipis warna ungu muda.

“Ini kan rumah kamu Lis, kamu berhak ngapain aja. Aku rasa aku nggak keberatan.” jawab Eno dengan senyum.
Lalu keduanya pun berbaring di ranjang. Tidak lama Eno sudah terlelap. Tapi Lisa, dia tak bisa memejamkan mata. Setiap kali matanya terpejam, wajah cantik Eno membayang di matanya. Tubuh gemulai Eno menari-nari di pikirannya. Nalurinya kembali berontak. Menginginkan secawan anggur kebahagiaan dari Eno. Perlahan Lisa terduduk. Dipandanginya wajah Eno yang terlelap.
Jantung Lisa berdegup kencang. Rasa takutnya terkalahkan oleh nafsunya yang mulai memburu. Perlahan Lisa menundukkan kepalanya. Cup, diciumnya pipi Eno sekilas. Ah, gadis itu tak terganggu sedikitpun. Sekali lagi diciumnya pipi Eno, lalu hidungnya yang bangir. Semakin berani Lisa, dikecupnya bibir Eno sekali. Hangat. Lalu dicobanya sekali lagi. Tapi belum sampai bibir Lisa menempel di bibir Eno, Eno membuka pelupuk matanya.

“Eno?” tanya Lisa gemetar.

“Kamu belum tidur?”

Langsung Lisa kembali merebahkan dirinya di samping Eno dengan takut.

“Sorry, aku.. ehm.. gimana ya? Sorry deh..”

Eno bangkit dari tidurnya sambil berkata, “Kenapa nggak kamu terusin?”

“Maksud kamu?” tanya Lisa yang segera terduduk.
Eno mendekatkan wajahnya pada Lisa. Dekat, dekat sekali. Kemudian dikecupnya bibir Lisa dan berharap akan mendapat sambutan yang hangat. Lisa yang sudah dirundung mabuk kepayang membalas kecupan Eno dengan ciuman yang panas. Lidah Lisa menyusuri bibir tebal Eno yang basah lalu bibir tipis Lisa bergerak melumat bibir Eno yang belum terbiasa dengan perlakuan itu. Mata Eno terpejam meresapi setiap lumatan Lisa yang memabukkan. Kemudian dicobanya membalas setiap lumatan itu dengan perlakuan yang sama. Eno mencoba mengimbangi gerak lidah Lisa yang menggelitik di rongga atasnya. Nafas-nafas mereka saling memburu. Desahan-desahan kecil mengalun membentuk suatu rangsangan tersendiri.
Antara sadar dan tak sadar Lisa melucuti babidol yang dipakai Eno, hingga tinggal underwearnya saja yang melekat. Enopun dengan segera menarik daster Lisa yang kemudian meninggalkan tubuh langsing yang tak ber-BH. Kemudian Lisa mendorong tubuh Eno hingga terbaring. Kepala Eno mendongak-dongak bagai kesetanan ketika lidah Lisa menyapu inchi demi inchi kulit lehernya. Gerakan Eno semakin menggila merasakan setiap gesekan jemari Lisa dengan kulit tubuhnya. Lisa bagai ingin menguliti seluruh tubuh Eno dengan sejuta rangsangan yang membuatnya melambung.

“Lis.. kamu gila.. euchh..” desah Eno menggeliat.

“Aku akan menghiburmu sayang..”

Lisa meneruskan aksinya. Namun lidahnya berhenti ketika sampai pada dua buah bukit kembar yang tersangkut di kain tipis merah jambu. Ditariknya BH merah jambu itu ke bawah hingga kedua bukit indah yang tak terlalu tinggi itu menyembul dengan malu-malu. Kedua bukit kembar itu nampak bengkak karena merangsang.

“Tetekmu ini indah sayang..” ujar Lisa sambil membelai keduanya.

“Tapi.. tak sebanding dengan milikmu..” sahut Eno ganti membelai tetek Lisa yang menggantung didadanya.
Milik Lisa memang lebih menarik. Ukuran 36B dengan kemontokan yang luar biasa. Putih kulitnya dan ditumbuhi dengan bulu-bulu kecil yang halus. apalagi dihiasi dengan puting-puting yang merah merona mendongak bagai menantang setiap mata yang memandangnya.
Tapi malam itu Lisa lebih menyayangi tetek Eno. Ukurannya memang hanya 34, tapi nampaknya jarang terjamah tangan-tangan lain. Lisa terhanyut oleh belaian tangan Eno pada kedua buah dadanya yang menggantung bebas. Kemudian disempurnakannya rasa nikmat itu dengan remasan-remasan pada kedua gunung kembar Eno. Diremasnya kedua gumpalan daging itu lalu menggoyangnya sekehendak hati.
Eno bergelinjangan hingga tanpa sadar tali pengait BHnya terlepas lalu dengan sekali tarik disingkirkannya penutup dadanya yang kemudian terlempar ke atas meja. Maka dengan bebasnya Lisa makin menggila mempermainkan kedua bukit bengkak itu.

“Ohh.. Lisa.. kamu betul-betul uuach..” jerit Eno

“Aku bisa bikin kamu lebih uaach lagi say..” jawab Lisa sambil menarik-narik CD Eno.

Eno yang sudah terbawa permainan itu turut menarik-narik CDnya hingga terjatuh di lantai, kemudian ditariknya pula CD Lisa hingga kedua-duanya bugil total.
Lisa tengkurap tepat diatas tubuh Eno. Tinggi mereka yang berbeda tipis membuat keduanya menempel bagai kembar siam. Payudara mereka saling berimpit, demikianpun kedua vagina mereka. Sedangkan bibir mereka kembali saling melumat satu sama lain. Perlahan tubuh mereka saling menggoyang seirama. Pinggul mereka bergerak naik turun hingga menimbulkan gerakan yang eksotis sekali. Gesekan demi gesekan bagai makin memacu nafas-nafas mereka. Bau keringat serta lendir kenikmatan mereka membaur manambah stamina mereka untuk terus berpacu. Desahan demi desahan bagai menjadi bunyi-bunyian yang terasa indah dan nikmat. Tiba-tiba ciuman Lisa menurun menjelajahi leher Eno dan terus menurun hingga sampai di sekitar dada. Kemudian dikulumnya payudara Eno yang sudah padat benar itu.

“Uaach..” pekik Eno kegelian. Sedotan demi sedotan bibir Lisa membuat payudara Eno serasa meledak. Rasa nikmat itu membuat Eno tak rela melepaskan Lisa. Spontan refleksnya bekerja, kakinya menyilang mengunci tubuh Lisa yang dalam posisi menungging. Tangan Eno berpegangan pada sprei kasur yang sudah awut-awutan.
“Ahh.. Liss..” teriak Eno ketika Lisa mengganyang puting payudaranya. Rasa sakit yang nikmat itu membuatnya terduduk. Lisa tak memperdulikan erangan Eno, diapun terus saja melahap daging kecil yang menempel di kedua gunung kembar Eno bergantian dengan jemarinya yang memelintir puting satunya ke kanan dan kekiri. Eno yang bagai melayang diawang-awang berpegangan pada kedua bokong Lisa yang masih menungging. Diremas-remasnya kedua bokong kenyal itu hingga membuat Lisa menggeliat-geliat.
Jemari Eno semakin lincah meremas pantat Lisa hingga kemudian jemari itu menyusuri lipatan-lipatan disekitarnya.

“Teruus Noo.. iyaa.. terus.. achh..” desah Lisa. Enopun menyusuri lipatan sempit itu hingga menemukan bagian tersensitif Lisa. Tapi Eno tak berani berbuat jauh, hinga diapun hanya mengelus-elusnya saja berulang-ulang. Sebenarnya Lisa tak puas tapi elusan Eno terhadap pusat terlarangnya membuat Lisa merasa terangsang yang menjadi-jadi. Segera digapainya sebatang dildo vibrator si balik kasurnya lalu diserahkannya pada Eno.
“Masukkan Enoo.. sayang.. ayo cepat.. aku nggak tahan say..” rengek Lisa.

Eno memasukkan kepala dildo tepat di lubang kenikmatan Lisa. Jleb. Dildo itu dapat menembus lubang kenikmatan Lisa dengan mudah.

“Ach..” rintih Lisa sesaat.

“Tekan tombol satu, Eno..” Eno menurutinya hinga dildo itu bergetar tak begitu cepat.

“Aaachh.. uuhh.. mmhh..” erang Lisa merasakan getaran dildo yang mengocok lubang kenikmatannya. Eno menambah kecepatannya pada level tiga hingga tubuh keduanya menghentak-hentak nikmat.

“Aaachh.. aku mau keluar..” jerit Lisa di pucuk-pucuk kenikmatannya.
Ketika Lisa mulai melemas, Eno segera mengambil tindakan menubruknya, lalu memburu tetek Lisa dan mengganyang keduanya bergantian. Birahi Lisa yang kembali membara segera membalas perlakuan Eno. Dibaliknya tubuh Eno hingga kembali terkapar. Tapi Lisa tak lagi memburu kedua buah dada Eno yang menggantung bersimbah keringat melainkan kewanitaan Eno yang segar bersimbah lendir kenikmatannya. segera dicengkeramnya daging gemuk di pangkal selakang Eno itu, kemudian diseruduknya dengan lidahnya yang menari-nari menjilati setiap tetes lendir kental yang berasal dari lubang kemaluan Eno.
“Uuhh.. Lis.. enak bangeet..” erang Eno mengerang keasyikan.

Setelah tandas lidah Lisa menjelajahi setiap jengkal dinding-dinging vagina mayora Eno yang merah dan kenyal. Klitoris Eno seakan menegang ketika lidah Lisa dengan lincah menjilatinya dan suurr.. kembali lubang kenikmatan Eno membanjir. Lidah Lisa kembali menyapu bersih lubang itu. “Yamm.. ehmm.. enak banget.. sruup..” disedotnya lubang itu hingga Eno memekik tertahan.

“Ach.. Lis aku nggak kuat lagi Liss..”

“Iya sebentar sayaang..”

Lisa kembali mengapai dildo kebanggaannya. Ditusukkannya dildo itu pada lubang kenikmatan Eno.

“Engghh..”Eno mengedan hingga ujung dildo itu kesulitan masuk ke dalam lubang yang masih sangat sempit itu.

“Rileks saja say.. nggak sakit kok” kata Lisa terus mendorong ujung dildo.
Perlahan-lahan ujug dildo itu membenam ke dalam lubang kenikmatan Eno. Eno meringis merasakan sakit yang luar biasa.

“Engghh.. sakit Liss..”

“Tenanglah say.. nanti juga nggak lagi”

Ujung dildo itu benar-benar membenam hingga jauh masuk ke dalam lorong yang belum terjamah itu, menembus selaput dara Eno hingga jebol.

“Aaachh..!” teriak Eno kesakitan.

Setelah mendiamkannya beberapa saat, Lisa mengoyang dildo itu masuk keluar berulang-ulang. Darah perawan Eno menodai ujung dildo hingga sejauh tiga centi. Rasa sakit yang dirasakan Eno berangsur-angsur berganti rasa nikmat yang luar biasa.
Lisa segera menekan tombol satu. Suara desingan halus dildo berbaur dengan erangan Eno merasakan getaran otomatis dari dildo yang terasa nikmat banget. Lisa menuntun tangan Eno agar meremas-remas buah dadanya, sedangkan jemari Lisa kembali meremas-remas buah dada Eno yang penuh dengan bekas cipokan Lisa.
Mereka terengah-engah ditengah malam itu. Tapi semuanya berlanjut seperti tanpa akhir. Dan setelah malam itu, Lisa menggantikan Candra di hati Eno.
E N D

Saturday, January 7, 2012

Video Mesum Rita Widyasari

Download link lengkap dan asli Video mesum Rita Widyasari caloin bipati kukar ( kutai kartanegara ) disini. Heboh kasus peredaran video porno dengan format 3gp ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2000 lalu, namun karena rencana pencalonan Rita Widyasari menjadi bupati Kukar, maka video berdurasi beberapa menit tersebut kembali terdengar. Bahkan sejak itu, para penggila video bokep dan cerita mesum menjadi semakin sibuk mencari download gratis video porno Rita Widyasari. Namun dalam beberapa judul, film panas ini ditulis dengan nama Video bokep calon bupati Kukar

Kehebohan peredaran video panas ini mengingatkan kita akan kasus video bokep Rani Juliani dan Antasari beberapa waktu lalu dan video mesum calon bupati Kukar ini pertama kali terdengar dikantor Golkar slipi dan kemudian dengan cepat menyebar di masyarakat. Dalam video tersebut sepasang insan sedang dimabuk asmara berduaan disebuah kamar. Belum bisa dipastikan tempat tersebut karena semuanya masih dalam penyelidikan yang berwajib. Aktifitas mesum seorang wanita yang wajahnya mirip dengan Rita Widyasari ini memang terbilang hot dan berani. Dengan tubuh bugil mereka merekam sendiri hubungan dewasa yang biasanya hanya terdapat pada video mesum tanpa sensor.

Untuk anda yang terarik silahkan untuk melihatnya lewat link download yang telah tersedia untuk anda

Friday, January 6, 2012

Foto Bugil Gadis Facebook

Foto Bugil Gadis Facebook: Ternyata sekarang sudah banyak foto seksi, semi telanjang hingga bugil dari gadis facebook. Dan bukan hanya cewek jepang saja yang berani tampil vulgar karena Banyak sekali akun facebook yang dipakai untuk mempromosikan tubuh bugil dan seksi para gadis cantik. Foto bugil gadis facebook beberapa diantaranya bisa kamu liat dibawah ini. Tanpa rasa malu gadis facebook ini tampil seksi hanya dengan mengenakan pakaian dalam yang tipis, sehingga payudara dan bagian paling sensitifnya bisa dengan mudah kita lihat

dari background yang bisa kita lihat dalam foto tersebut, kemungkinan besar gambar tersebut diambil didalam kamar pribadi si cewek seksi. Entah siapakah yang bertugas mengambil gambar karena foto bugil ini terlihat seperti natural. Apakah sang pacar yang mengambil foto tersebut dan kini bisa dengan mudah kita dapatkan diinternet, ataukah memang telah disengaja oleh cewek cantik ini untuk memamerkan foto seksinya di facebook ?

Thursday, January 5, 2012

Foto Memek Gadis Perawan abg Indonesia

Cewek foto telanjang artis cewek gadis sma perawan seksi bugil telanjang foto cewek telanjang artis seksi indonesia gadis bugil . Cerita hot mesum panas pernah merasakan nikmatnya Ngentot Cewek Perawan ting ting! berikut ada bebera gambar orang lagi Ngentot Cewek yang memek nya masih Perawan Memek Gadis Perawan dientotin pengen liat kan ? Nih ada foto memek gadis perawan yang lagi di sundul memeknya di dalam mobil Semua pria mengidamkan memek gadis perawan. Kataya memek gadis yang masih perawan rasanya selangit. Auu ah elap Label: memek gadis

Jilat Memek Gadis Perawan | koranbugil.com Cerita Nafsu Birahi Gadis Sexy Minta Kontol, Ngentot Gadis Memek Horney, Bokep ngentot perkosa Gadis 17tahun Memek gadis perawan lagi horney menggairahkan banget buat di entot, dapatkan informasi yang berkaitan dengan memek gadis perawan lagi horney menggairahkan Ngentot Memek Gadis Perawan. Cewek Cantik ABG bispak Gadis Beautifull Girls Photo| Tante Girang. stars toketsmu Shared With: Everyone gadis bugil telanjang bikin ngaceng seleb artis bugil telanjang gadis bugil telanjang nonton video mesum cerita seks cerita dewasa gadis perawan gambar gadis_perawan: gambar memek gadis perawan darah foto gadis indonesia bugil, gambar SMP bugil, memek SMP, Gadis telanjang, darah perawan, foto toket ABG

ngentot memek cewek jilbab ngentot memek gadis perawan pembantu gadis memek pembantu perawan ngentot memek cewek jilbab 300x214 ngentot memek cewek Perawan Cewek Smu Blogs. Includes Memek Gadis, Sma Virgin Bugil, Ngentot, Yang, Tetek Cewek Sma, Gadis Bugil, Bokep, Gambar, Artis Indonesia and Telanjang Memek Gadis Perawan | foto memek YouTube - cewek smu telanjang Memek perawan gadis indonesia bugil indonesia gadis abg ngentot indonesia Itil gadis perawan,itil jembut smu,itil memek artis,memek artis .December 1969 itil, indonesia, jembut, memek, kontol, kontol gede. dan panjang

Wednesday, January 4, 2012

Foto Horny Artis Indonesia


Foto Horny Artis Indonesia: Anda pasti belum pernah membayangkan bagaimanakah ekspresi wajah artis papan atas Indonesia kalo sedang horny ? Bayangkan jika seorang Aura Kasih, Andy Soraya, Titi Kamal atau bahkan Dewi Sandra sedang horny dan merasa mencapai klimaks. Tentu saja foto ini sangat menarik untuk disimak, bahkan tidak kalah dengan Foto Payudara Artis Indonesia yang bocor beberapa waktu yang lalu tersebut. Jadi silahkan berfantasi ria deh sambil melihat kumpulan foto horny Artis Indonesia berikut ini

Tuesday, January 3, 2012

Foto Wanita Bugil Tanpa Payudara Dan Vagina

Apa yang ada dalam pikiran anda ketika melihat foto wanita bugil tanpa payudara dan vagina ini ? Nafsu, kasihan, aneh atau lucu ? Memang foto bugil ini nampak sangat aneh. Seorang wanita yang mempertontonkan hampir seluruh tubuhnya namun sayang payudara, puting dan vagina nya tidak nampak. Apakah foto dibawah ini hanya sekedar boneka ? ataukah hasil edit foto ? Silahkan pelototi sendiri deh

Monday, January 2, 2012

Tato Artis Wanita Indonesia


Memiliki tato kini bukan hanya menjadi dominasi kaum pria. Banyak wanita ( termasuk artis Indonesia ) seperti Jenny Cortez yang juga mempatenkan tato keatas salah satu bagian tubuhnya. Bahkan tidak jarang pula yang membuat tato disalah satu bagian sensitif di tubuhnya. Tato artis wanita Indonesia memang beragam bentuk dan arti. Ada yang sekedar iseng atau ada juga yang berarti dan bermakna.

Untuk anda yang suka dengan tato dan ingin melihat bagaimanakah artis Indonesia menaruh tato mereka, berikut beberapa kumpulan foto artis yang mengenakan tato disalah satu bagian sensitif ditubuhnya

Sunday, January 1, 2012

Inilah Foto Cowok Yang Suka Meraba Payudara Cewek Yang Lagi Tidur

Kalo anda termasuk cewek yang suka tidur ditempat umum berhati2lah karena mungkin saja anda kedapatan nasib apes seperti cewek yang ada di foto tersebut. Cowok ini ternyata suka banget meraba payudara cewek yang sedang tidur. Cara cowok ini ngeraba payudara gadis tersebut adalah dengan memasukkan tangannya di sela kaos. Mungkin disana ia menemukan gundukan empuk dan kenyal.

Dari foto tersebut si cewek sebenarnya juga suka dengan remasan yang dilakukan oleh cowok tadi. Biasanya cewek memang suka horny kalo puting nya di mainin oleh cowok. Bahkan tak jarang banyak gadis liar yang memang berharap agar payudara nya bisa diremas saat mereka peting dengan pacarnya. Buat melengkapi rasa penasaran anda dengan sosok wajah cowok yang suka meraba payudara ini, silahkan anda intip fotonya disini deh